Rabu, 05 September 2012

Tafsir Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas termasuk surat yang paling sering kita baca, paling mudah dihafal, namun mungkin sebagian besar kaum muslimin belum memahami maknanya, sehingga hanya sekedar membaca garing tanpa maknanya, mari kita pelajari tafsirnya, kami terjemahkan dari kitab Aisaru Tafasir Likalamil Aliyyil Kabir yang ditulis oleh Abu Bakar Jabir Al Jazairi.

Penjelasan perkalimat:
Qulhuwallahuahad: Katakanlah kepada siapa saja yang bertanya tentang rabmu Dialah Allah yang satu, Allah satu-satunya yang berhak diibadahi.
Allahusshamad: Penghulu, pembesar yang semua kebutuhan disandarkan kepadanya, Dialah yang dimintai segala kebutuhan.
Lamyalid: Tidak beranak, Dia tidak fana atau lenyap, karena segala sesuatu yang beranak pasti akan lenyap.
Walamyulad: Tidak diperanakkan, bukan dzat yang baru, bukan dzat yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, Dia pada awalnya ada dan selamanya ada.
Walamyakullahukufuwanahad: Tidak ada yang semisalnya

Penjelasan umum:
Firman Allah qulhuwallahuahad empat ayat yang diberkahi ini turun sebagai jawaban kepada orang  musyrikin yang berkata kepada Rasulullah shalallahualaihiwasallam: "Sebutkan silsilah keturunan rabmu atau jelaskan sifat rabmu!" Maka Allah berkata kepada RasulNya Muhammad shalallahualaihiwasallam katakanlah kepada orang-orang yang bertanya kepadamu Dialah Allah alahad (tunggal, satu), asshomad (segala sesuatu bergantung dan butuh kepadaNya), tidak melahirkan dan juga tidak dilahirkan, tidak ada satupun yang menyerupai dan menandinginya didalam sifat-sifatNya, perbuatan-perbuatanNya, segala sesuatu diciptakan oleh Allah, dan semua dikuasai oleh Allah, maka tidak mungkin sesuatu yang Dia ciptakan menyerupai atau menandingiNya.
Allah satu-satunya yang berhak diibadahi, asshomad yaitu penghulu atau pembesar yang dituju dalam semua pemenuhan kebutuhan, Dialah yang tidak butuh terhadap makhluk-makhlukNya, semua makhluk sangat butuh terhadapNya, Dia tidak mempunyai anak karena  tidak ada yang sejenis denganNya, karena anak pasti sejenis dengan orangtuanya, dan kesamaan jenis tidak ada dalam dzat Allah karena Dia tidak ada yang menyerupaiNya sesuatupun. Allah tidak dilahirkan karena Allah tidak punya sifat Baru, segala sesuatu yang dilahirkan pasti punya sifat baru yang sebelumnya punya sifat tidak ada.

Tidak ada satupun yang menandingiNya, menyerupaiNya, sebagaimana  yang telah ditetapkan Allah bahwa tidak ada yang menyamaiNya dan dia maha Mendengar lagi maha melihat, oleh karena itu Dia dikenal dengan alahad asshamad.
Alahad maksudnya bahwa Dia adalah tunggal dalam dzatNya, sifat-sifatNya dan segala perbuatanNya tidak ada yang menandinginya, menyerupai atau menyamaiNya.
Asshamad maksudnya Dia tidak butuh terhadap selainNya namun sebaliknya semua makhlukNya sangat butuh terhadap keberadaanNya sebagaimana dipahami dari nama-namaNya, sifat-sifatNya dan ayat-ayatNya.

Pelajaran penting:
1. Mengenal Allah melalui nama-nama dan sifat-sifatNya
2. Pengakuan terhadap tauhid dan kenabian, kita wajib meyakini bahwa Allah satu satunya yang berhak disembah dan yakin bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah
3. Kebatilan keyakinan bahwa Allah mempunyai anak, seperti kaum nasrani yang menganggap bahwa Allah punya anak bernama yesus
4. Kewajiban beribadah hanya kepada Allah saja dan tidak menyekutukanNya dalam ibadah, karena hanya Dia satu satunya yang memiliki sifat uluhuyah, yaitu semua makhluk wajib beribadah kepadaNya saja tanpa sekutu selainNya.

Tidak ada komentar: