Jumat, 28 September 2012

Nasihat Sabar

Sumber gambar: m-wali.blogspot.com
Kenikmatan manusia bertingkat-tingkat, ada yang kaya, milyader, jutawan, dan seterusnya, ada yang kuat, sehat ada kadang sakit, ada yang sakit-sakitan. Semua itu sebagai ibrah pelajaran bahwa Allah maha tahu dan bijaksana, Allah tidak menjadikan nikmat sama, Allah tidak menjadikan semua orang kaya, semua orang sehat agar manusia merasa saling membutuhkan, kalau semua kaya maka bisa jadi mereka sombong.
Para nabi dan rasul pun bertingkat, masing masing mempunyai keutamaan dan tingkatan yang tidak sama.
kita berada di bulan Dzulqa'dah satu diantara bulan yang dimuliakan atau disebut bulan haram, dan satu diantara bulan-bulan haji, orang orang Arab dahulu berhenti berperang untuk siap siap haji.
Allah subhanawata'ala berfirman:
"Waja'alna minhum aimmatan yahduna biamrina lamma shobaru wa kaanuu liayatina yuqinun."
Dan kami jadikan diantara mereka para imam yang mendapat petunjuk ketika mereka sabar dan yakin terhadap ayat-ayat kami. (Assajdah:24)

Bagi orang yang ingin menjadi orang besar, namanya disebut-sebut dan didoakan dan ilmunya bermanfaat seperti para imam, hal itu bisa dicapai dengan sabar dan yaqin.
Sabar itu manahan dan mengekang diri dalam 3 hal berikut:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah (tingkatan yang paling tinggi)
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan
3. Sabar dalam menerima takdir
Hudzaifah ibnul yaman shalat malam bersama rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau membaca AlBaqarah, Alimran, AnNisa, ruku dan i'tidal tidak jauh panjang dengan lamanya berdiri.
Abdullah ibnu mas'ud berkata: Aku saat shalat bersama rasulullah shalallahuaihiwasallam, saking panjangnya aku punya keinginan buruk, aku ingin duduk dan meninggalkan beliau.
Rasulullah shalallahuaihiwasallam melatih kesabaran murid muridnya dalam shalat malam.
Kesabaran nabi Musa diuji saat diperintah menemani nabi Khidir, dia berkata saya pasti sabar. Berbeda dengan nabi Ismail ketika diuji mau disembelih beliau berkata insyaAllah minasshobirin, dengan kehendak Allah aku termasuk orang yang sabar, beda kalimat beda hasil, maka Ismail lebih sabar dari Musa.
Al a'masy punya pintu kecil dan anjing penjaga, barang siapa ingin belajar darinya maka harus sabar melewati pintu rumahnya sebagai ujian kesabaran.
Imam Ahmad ibnu hambal safar singgah di rumah muridnya ali ibnu madini, ali ingin menguji gurunya yaitu imam Ahmad, apakah hafalan beliau masih tsiqah, ditanya diuji sampai 3 kali, tahu dikerjai muridnya maka imam Ahmad menendangnya, Ali berkata tendangan ini lebih aku sukai dari pada perjalanan yang panjang, karena dengan ini aku benar benar tahu ketsiqahan guruku.
Sabar untuk tidak mendzalimi orang lain.
Contoh mengekang diri dari ghibah, perlu perjuangan menahan diri tetap sabar.
Sabar menerima takdir Allah yang menyakitkan hati.
Dalam surat AlFajr Allah menjelaskan kondisi orang yang sabar dan tidak sabar ketika menghadapi takdir.
Dalam satu riwayat rasulullah shalallahuaihiwasallam bersabda: "Sungguh mena'jubkan urusan orang beriman seluruh urusannya baik, jika diberi nikmat syukur, jika ditimpa ujian sabar."
apakah kita sudah merasa cukup sabar? Semakin kita berilmu semakin tahu kebodohan kita, tahu keteledoran kita. Syeikh Alalbany ketika dipuji dengan gelar-gelar tinggi alallaamah, beliau mengatakan bahwa beliau adalah thulaibul ilmi.
Ada tingkatan sikap dalam menghadapi takdir yang menyakitkan ketika mendapat musibah:
1. Menggerutu tidak senang. Hatinya tidak senang, lisan ngomel, anggota tubuh ngamuk, maka sebenarnya ia ditimpa dua musibah, musibah dunia dan akhirat.
2. Sabar, walaupun hati tidak senang namun ia tetap manahan diri dari menggerutu, tidak ngamuk.
3. Ridha, hati lapang jembar menerima musibah, ridha yang sempurna seakan akan tidak kena sesuatupun.
4. Syukur (tingkatan paling tinggi), hati selalu bersyukur, alhamdulillah atas segala keadaan, inilah tingkatan rasulullah shalallahualaihiwasallam. Merasa lezatnya pahala dari menerima musibah mengalahkan pahitnya kesabaran yang dirasakan ketika menerima musibah.
Ringkasan Pengajian Rutin Ust. Abu Yusuf Di Masjid El Dzikr, Jum'at, 28 September 2012.

Tidak ada komentar: