Sabtu, 14 Mei 2011

Istighfar


Pengertian istighfar.
Kata (اسْتَغْفَرَ ) dalam bahasa arab bermakna meminta maghfirah (طَلَبُ الْمَغْفِرَةِ ) dan kata (المَغْفِرَة ) bermakna perlindungan dari kejelekan dosa atau penghapusan dari dosa dan pergantiannya. Pengampunan dosa ada dua jenis:
1.      Penghapusan, sebagaimana sabda rasulullah,
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnyadan pergauli manusia dengan etika yang mulia.”

2.      Penggantian, sebagaimana firman Allah,
إِلاَّ مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70).
Inilah yang disebut tingkatan Maghfirah.
Syeikh Ibnu Taimiyah berkata:
Kata (الإسْتِغْفَارَ ) dalam bahasa arab bermakna meminta maghfirah (طَلَبُ الْمَغْفِرَةِ ) dan kata (المَغْفِرَة ) bermakna perlindungan dari kejelekan dosa. Kata Al Maghfirah (المَغْفِرَة ) punya makna tambahan dari kata ( السَّتْرُ), karena kata (المَغْفِرَة ) bermakna perlindunagn dari kejelekan dosa, sehingga seorang hamba tidak disiksa lagi. Orang yang diampuni dosanya tidak akan disiksa. Sedangkan sekedar ditutupi (dosa tersebut), masih ada kemungkinan disiksa dalam batin dan orang yang masih disiksa dalam batin atau lahiriyahnya maka ia belum diampuni.[1]
Arti penting dan kedudukan Istighfar.
Arti penting dan kedudukan istighfar sangat tinggi karena banyak disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dan hadits nabi baik bersifat perintah, anjuran dan pujian.
Allah memerintahkan Nabi Muhammad beristighfar dalam firman-Nya,
وَاسْتَغْفِرِ اللهَ إِنَّ اللهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa’: 106).
Dan firman-Nya,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لآإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Ilah (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mu’min, laki-laki dan perempuan.Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad: 19).
Juga memerintahkan kaum mukminin dalam firman-Nya,
وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Muzzammil: 20).
Adab Beristighfar.[2]
Istighfar memiliki adab-adab yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1.      Bersuci sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
“Tidak ada seorangpun yang berbuat satu dosa kemudian bangkit berwudhu lalu sholat dan beristighfar kecuali Allah Ampuni.” ( HR. Al-Tirmidzi).
2.      memilih waktu terbaik yang lebih bisa khusu’ dan menhadirkan hati ketika istighfar. Waktu yang terbaik adalah waktu sahar (akhir malam) sebagaimana Allah memuji orang yang beristighfar diwaktu tersebut dalam firman-Nya,
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِاْلأَسْحَارِ

“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali ‘imran: 17).
3.      memperbanyak istighfar.
4.      menjadikannya sebagai penutup perkaranya.
Hasil dan Faedah Istighfar.[3]
1.      mendapat ampunan dosa
2.      mendapat keridhoan dan kecintaan Allah
3.      mendapatkan rahmat Allah dengan dalil firman Allah,
لَوْلاَ تَسْتَغْفِرُونَ اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. An-Naml: 46).
4.      menghilangkan adzab. Istighfar salah satu faktor penting hilangnya adzab sebagaimana firman Allah,
وَمَاكَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَاكَانَ اللهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengajak mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengajak mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al-Anfaal: 33).
5.      mendapatkan barokah dan kebaikan yang banyak dengan dalil firman Allah,
وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَتَتَوَلُّوا مُجْرِمِين
َ
“Dan (dia berkata),’Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu tobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.’” (QS. Huud: 52).
6.      kebersihan hati.
Demikianlah sekelumit faidah istighfar.
Penulis Ustadz Kholid Syamhudi,L.c.
Artikel www.ustadzkholid.com

Tidak ada komentar: